Sabtu, 24 Maret 2012

BOCAH KELANA

8 Kebohongan Ibu ~ Rumah Ide

Rabu, 21 Maret 2012

Islamul Kaffah

IMA’RIFATUL ISLAMUL KAFFAHI
(Mengenal Islam keseluruhan)

1.      Hukum Wajib Islamul Kaffah
2.      Iblis merusak Islamul Kaffah
3.      Apakah Islamul Kaffah


1.   Hukum Wajib Islamul Kaffah

Surah Al Baqarah ayat 208
$yg•ƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=äz÷Š$# ’Îû ÉOù=Åb¡9$# Zp©ù!$Ÿ2 Ÿwur (#qãèÎ6®Ks? ÅVºuqäÜäz Ç`»sÜø‹¤±9$# 4 ¼çm¯RÎ) öNà6s9 Ar߉tã ×ûüÎ7•B ÇËÉÑÈ  
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan (Islamul Kaffah), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.


2.   Iblis merusak Islamul Kaffah

Surah Al Israa’ ayat 64
ø—Ì“øÿtFó™$#ur Ç`tB |M÷èsÜtGó™$# Nåk÷]ÏB y7Ï?öq|ÁÎ/ ó=Î=ô_r&ur NÍköŽn=tã y7Î=ø‹sƒ¿2 šÎ=Å`u‘ur óOßgø.Í‘$x©ur ’Îû ÉAºuqøBF{$# ω»s9÷rF{$#ur öNèdô‰Ïãur 4 $tBur ãNèd߉Ïètƒ ß`»sÜø‹¤±9$# žwÎ) #·‘rãäî ÇÏÍÈ  
Artinya :
“Dan perdayakanlah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka.


3.      Apakah Islamul Kaffah

Hadits :
Artinya :
Umar bin Alchattab r.a. berkata : Pada suatu hari ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah s.a.w tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, rambutnya terlalu hitam, tidak kentara padanya bekas perjalanan dan tiada seorangpun diantara kami yang mengetahuinya. Duduklah ia kedekat Nabi, maka disandarkannya kedua lututnya kepada kedua lutut Nabi, dan diletakkannya kedua telapak tangannya diatas kedua pahanya, lalu ia berkata : Ya Muhammad kabarkanlah kepadaku apakah Islam : Rasulullah menjawab : Islam yaitu :
1.      Mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah
2.      Mengerjakan sembahyang
3.      Mengeluarkan zakat
4.      Berpuasa dalam bulan Ramadhan, dan
5.      Mengerjakan haji ke Baitullah jika mampu dijalannya
Benar engkau, kata orang itu. Maka kami tercengang memperhatikan orang itu, karena dia yang bertanya dan dia pula yang membenarkan. Kemudian laki-laki itu berkata lagi : Kabarkanlah kepadaku apakah iman? Rasulullah menjawab : Iman yaitu percaya kepada: 1. Allah, 2. Malaikat, 3. Kitab-Kitab, 4. Rasul-Rasul, 5. Hari kemudian, dan 6. Percaya kepada takdir baik dan buruk dari Allah ta’ala.
Benar engkau, kata orang itu. Maka laki-laki itu berkata lagi : Kabarkanlah pula kepadaku : Apakah ihsan? Rasulullah menjawab : Ihsan yaitu menyembah kepada Allah, seolah-olah engkau melihat Allah, dan jika kamu tidak dapat melihat Allah maka Allah tetap melihat kamu. Kemudian bertanya pula : Bilakah hari qiyamat? Jawab Nabi : orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya. Kalau begitu terangkan tanda-tanda qiyamat? Jawab Nabi : Jika hamba sahaya telah melahirkan majikannya, dan orang-orang fakir miskin yang tidak bersepatu, tidak berpakaian, hidupnya hanya menggembalakan kambing, mereka berlomba-lomba membangun gedung-gedung besar. Kemudian laki-laki itu pergi. Sayapun termenung sejenak, lalu Nabi bertanya : Ya Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya itu? Jawab Umar : Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui. Jawab Nabi : Itulah Malaikat Jibril, datang mengajarkan agama Islam kepadamu. (HR. Muslim. Riadhus Shalihin I, Hal. 84)


·         Cabang Iman

Hadits :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ
Artinya :
Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasulullah saw, bersabda: “Iman mempunyai lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang utama (batang) mengucapkan :“Laa Ilaaha Ilaallah” dan yang paling rendah menyingkirkan bahaya dari jalan dan malu adalah salah satu cabang dari Iman. (HR. Muslim No. 30, dikutip dari kitab Hadits Terj. Shahih Muslim hal 26-27).

perencanaan evaluasi

Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran
1.      Pengertiaan dan Fungsi Evaluasi Pengajaran.
Evaluasi pengajaran adalah penilaian atau penafsiaran terhadap pertumbuhan dan kemajuan persereta didik ke arah tujuan – tujuan yang telah di tetapkan dalam hukum.
  • Tujuan Evaluasi Pengajaran adalah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan mengukur sampai dimana tingkat kemampuan dan keberahasilan peserta didik dalam mencapai tujuan kurikuler atau pengajaran.
  • Fungsi Pokok Evaluasi :
1.      Mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar – mengajar selama jangka waktu tertentu
2.      Untuk mengukur sampai dimana keberhasilan sistem pengajaran yang digunakan.
3.      Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan PBM
4.      Bahan pertimbangan bagi individual peserta didik
5.      Membuat diagnosa mengenal kelemahan – kelemahan dan kemampuan perserta didik.
6.      Bahan pertimbangan bagi perubahan/ perbaikan kurikulum

Senin, 19 Maret 2012

MA'RIFATULLAH ilmu

MA’RIFATUL ILMIi
(Mengenal Ilmu)

Pokok Bahasan Ma’rifatul Ilmi :
1. Menuntut Ilmu adalah Sunatullah
2. Menuntut Ilmu adalah Sunatur Rasul
3. Apakah Ilmu itu ?
4. Hakekat ilmu
5. Dua macam ilmu
6. Fungsi Ilmu
7. Contoh-contoh Keperkasaan Ilmu
8. Bagaimana Langkah-langkah untuk mendapatkan Ilmu


1. Menuntut Ilmu adalah Sunatullah

Surat Thaahaa ayat114
                   
Artinya :
Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu ."


2. Menuntut Ilmu adalah Sunatur Rasul

Hadits :
طَلَبُ الْعلْم ِفَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya :
“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim”(HR. Ibnul Abdil Barr, dikutip dari Kitab Terj. Mau’izhatul mukminin, hal. 18)


3. Apakah Ilmu itu ?

Surat Al Ankabut ayat 49
               
Artinya :
Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.